Lele di Indonesia termasuk salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan. Budidaya lele berkembang pesat di kalangan masyarakat karena dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas. Teknologi budidayanya juga relatif mudah untuk dikuasai. Selain itu, pemasaran lele juga relatif mudah karena banyak diolah menjadi makanan yang umum dikonsumsi sehari-hari.
Klik gambar untuk memperbesar
Di Desa Wisata Kemasan, lele juga diolah menjadi berbagai jenis makanan. Salah satunya bakso lele. Bakso lele dibuat dengan menggunakan bahan baku ikan lele. Pembuatan bakso lele di Desa Wisata Kemasan dilakukan secara higienis.
Pada prinsipnya, pembuatan bakso (apapun bahan dasarnya) terdiri atas 4 tahap, yaitu pelumatan daging, pengadukan adonan, pencetakan, dan pemasakan. Selama pengolahan, perlu diperhatikan suhu adonan. Untuk mendapatkan tekstur yang kenyal serta emulsi yang stabil selama pengadukan, suhu harus dijaga tetap rendah di bawah 20 derajat celsius. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan hancuran es.
Tekstur bakso lele dipengaruhi oleh kesegaran ikan dan jenis tepung tapioka yang digunakan. Penggunaan tepung tapioka yang sudah mengalami modifikasi akan menghasilkan bakso lele yang memiliki tekstur kenyal, kompak, dan berair. Tepung ini sangat menyerap air dan membentuk jel dengan air dingin ataupun panas.
Sementara itu, jika produk bakso yang akan dihasilkan berupa bakso goreng, untuk membuat kulit bakso lebih kering dan rasa lebih gurih, tepung yang digunakan adalah tepung maizena.
Pada prinsipnya, pembuatan bakso (apapun bahan dasarnya) terdiri atas 4 tahap, yaitu pelumatan daging, pengadukan adonan, pencetakan, dan pemasakan. Selama pengolahan, perlu diperhatikan suhu adonan. Untuk mendapatkan tekstur yang kenyal serta emulsi yang stabil selama pengadukan, suhu harus dijaga tetap rendah di bawah 20 derajat celsius. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan hancuran es.
Tekstur bakso lele dipengaruhi oleh kesegaran ikan dan jenis tepung tapioka yang digunakan. Penggunaan tepung tapioka yang sudah mengalami modifikasi akan menghasilkan bakso lele yang memiliki tekstur kenyal, kompak, dan berair. Tepung ini sangat menyerap air dan membentuk jel dengan air dingin ataupun panas.
Sementara itu, jika produk bakso yang akan dihasilkan berupa bakso goreng, untuk membuat kulit bakso lebih kering dan rasa lebih gurih, tepung yang digunakan adalah tepung maizena.
Cara membuat:
Lele harus dihilangkan dulu kepalanya lalu dikuliti dan hanya diambil dagingnya saja. Karena bahan dasar bakso lele ini adalah daging lele segar tanpa ada tambahan tulang baik kepala maupun tulang belakang.
Kepala lele dihilangkan dan jeroannya dibersihkan.
Daging lele setelah dipisahkan dari tulang-tulangnya.
Selanjutnya yang harus dicampurkan adalah daging lele dengan garam halus sehingga membentuk adonan yang kenyal. Adonan lalu ditambah STPP dan tepung tapioka serta air es sedikit demi sedikit. Selanjutnya bumbu-bumbu seperti bawang putih, gula, lada, dan penyedap rasa secara bertahap dimasukkan dalam adonan lalu diaduk.
Adonan kemudian dicetak bulat-bulat. Bakso lalu direbus dengan pemanasan yang dilakukan dengan suhu 40 hingga 60 derajat celcius selama 20 menit. Baru kemudian bakso dipindahkan ke air mendidih dan dimasak selama 15 menit atau sampai matang yang ditandai dengan mengapungnya bakso ke atas permukaan air. Bakso yang sudah matang didinginkan dengan memasukkannya ke dalam air es dan siap digunakan untuk hidangan bakso.
Bakso lele siap diberi kuah dan disantap.
Anda bisa mempraktikkannya secara langsung di Desa Wisata Kemasan, lho! Atau mungkin mau mencoba hal-hal lain seperti outbound? Kami tunggu kedatangan Anda!
No comments:
Post a Comment